Selasa, 13 November 2012

Tabayyun


Syed Mahadzir Syed Ibrahim

Kita kadang-kadang terlalu yakin dengan pengetahuan diri. Kita merasa tahu segalanya sehingga seolah-olah memiliki autoriti untuk membuat kesimpulan mengenai sesuatu hal. Atau kalau berkaitan keperibadian orang lain, kita sering merasa tidak perlu informasi lebih lanjut kerana kita merasa cukup pengetahuan mengenai jati diri orang itu sebenarnya.
Kesalahan terbesar seseorang adalah ketika dia menganggap dirinya telah cukup pengetahuan sehingga dia tidak memiliki itikad sedikit pun untuk melakukan penelitian, tabayyun, atau pastikan betul-betul. Tentang suatu kejadian, dia langsung menyimpulkan begini begitu sesedap mulutnya saja. Tentang diri seseorang, dia terus menyimpulkan begini begitu sesedap cakapnya saja. Dengan pengetahuan sedikitnya, dia merasa sudah banyak pengetahuan. Dengan interaksinya dengan orang lain yang sebentar, dia merasa sudah berhak membuat kesimpulan mengenai diri seseorang itu padahal boleh jadi apa yang disimpulkannya itu hanya akan membuahkan fitnah dan pembohongan, jauh dari fakta sebenarnya.
Keterbatasan yang dimilikinya tiada pernah disedari. Dia terjebak dalam ujub diri, merasa ada kemampuan untuk membuat penilaian terhadap sesuatu hal atau orang lain tanpa diiringi dengan sikap berhati-hatian. Maka dia pun mudah mengeluarkan pendapat tanpa difikir lebih dalam lagi. Dia mudah menilai sesuatu tanpa mencari dulu fakta yang benar.
Yang lebih malang lagi adalah ketika keburukan sikap ini disebarkan kepada orang lain. Kalau berkaitan diri seseorang, maka betapa dia akan menumbuhkan sikap kebencian dari orang yang dirugikannya atas pemberitaan yang tidak benar. Prasangka dikira kebenaran. Prasangka melahirkan pembohongan. Prasangka yang tidak disertai tabayyun akan melahirkan kerenggangan hubungan sesama.
Kita berlindung dari Allah s.w.t dari sifat sombong, ujub diri, dengki, dan fitnah. Kita ini makhluk yang sangat terbatas. Terbatas ilmunya. Terbatas pengetahuannya. Bila kita sedar bahawa kita terbatas, maka kita akan menjadi manusia yang sangat berhati-hati. Berhati-hati dalam menyingkapi sesautu. Berhati-hati dalam menilai sesuatu. Berhati-hati dalam membuat kesimpulan terhadap sesuatu kejadian. Berhati-hati meski sekadar dalam hati.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ASMAUL HUSNA